Penjurusan, Argghhh..!

Written on 06.02 by Unknown

by: Viny Alfiyah





Tahun ajaran 2012/2013 baru saja dimulai setelah berhari-hari mengecap liburan panjang akhir semester dua. Tapi mungkin bagi belia yang bersekolah di SMA yang tahun ini menyandang status ‘pangais bungsu’ alias kelas XI, maka akan menghadapi apa yang dinamakan penjurusan. Penjurusan pada dasarnya adalah usaha membantu pelajar untuk mencocokkan pelajar dengan ‘jenis pekerjaan tertentu’. Namun, bukan tidak mungkin di awal semester ini masih ada pelajar yang masih bimbang menentukan arah ‘kapal’ mereka. Biasanya sekolah menyediakan kesempatan ‘kedua’ dengan memberikan pembelajaran tambahan selama beberapa minggu sebelum dilaksanakan tes yang akan menentukan jurusannya di SMA.
Menentukan penjurusan bagi pelajar bukanlah perkara yang mudah, guru-guru kita harus bekerja ekstra untuk ‘menjodohkan’ pelajar dengan jurusan IPA, IPS, ataupun Bahasa yang tentunya keinginan kita sebagai pelajar menjadi salah satu faktor yang akan dipertimbangkan.
Tapi banyak anggapan yang beredar jika masuk IPA itu keren dan penghuninya adalah orang – orang ‘pintar’, IPS yang katanya memiliki image yang kurang baik dimata orang tua, dan jurusan Bahasa yang cenderung bersifat netral. Nah, kita sebagai pelajar harusnya dapat menghadapi pandangan seperti itu dengan bijaksana. Meski memang menurut penulis ada sedikit ‘keuntungan’ bagi belia yang masuk penjurusan IPA dapat mengambil paket IPA atau paket IPC (jika ingin menyeberang ke jurusan IPS) pada saat SNMPTN nanti.Namun, dalam kehidupan ini ekonomi yang pada dasarnya merupakan mata pelajaran IPS merupakan ‘punggung’ suatu negeri, majunya pembangunan suatu negara tak lepas dari usaha-usaha yang dilakukan para ahli ekonomi. Bahasa pun memiliki keunggulan tersendiri, penulis selalu membayangkan betapa senangnya hidup ini jika penulis mampu menguasai banyak bahasa, jadi kita tidak mempunyai kendala berkomunikasi dimana pun kita berada. Apalagi negeri kita ini memiliki beragam suku yang mempunyai bahasa daerahnya masing-masing.
Memang sulit untuk mengubah pandangan yang telanjur IPA-sentris ini, tapi penulis yakin sahabat belia sebagai insan yang berpendidikan pasti akan mampu memandang masalah penjurusan ini dengan lebih bijaksana. Jadi tidak ada salahnya masuk jurusan IPA, tidak ada kekurangannya dengan jurusan IPS, begitu pun dengan jurusan Bahasa karena masing – masing jurusan memiliki keunggulan dan kekurangannya masing – masing. Disanalah kita harus mampu menempatkan diri dengan arif dan terus berusaha menjadi yang terbaik di jurusan kita masing – masing. (Dimuat di Koran Harian Umum Pikiran Rakyat, edisi 14 Agustus 2012)

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Posting Komentar

Rabu, 19 September 2012

Penjurusan, Argghhh..!

by: Viny Alfiyah





Tahun ajaran 2012/2013 baru saja dimulai setelah berhari-hari mengecap liburan panjang akhir semester dua. Tapi mungkin bagi belia yang bersekolah di SMA yang tahun ini menyandang status ‘pangais bungsu’ alias kelas XI, maka akan menghadapi apa yang dinamakan penjurusan. Penjurusan pada dasarnya adalah usaha membantu pelajar untuk mencocokkan pelajar dengan ‘jenis pekerjaan tertentu’. Namun, bukan tidak mungkin di awal semester ini masih ada pelajar yang masih bimbang menentukan arah ‘kapal’ mereka. Biasanya sekolah menyediakan kesempatan ‘kedua’ dengan memberikan pembelajaran tambahan selama beberapa minggu sebelum dilaksanakan tes yang akan menentukan jurusannya di SMA.
Menentukan penjurusan bagi pelajar bukanlah perkara yang mudah, guru-guru kita harus bekerja ekstra untuk ‘menjodohkan’ pelajar dengan jurusan IPA, IPS, ataupun Bahasa yang tentunya keinginan kita sebagai pelajar menjadi salah satu faktor yang akan dipertimbangkan.
Tapi banyak anggapan yang beredar jika masuk IPA itu keren dan penghuninya adalah orang – orang ‘pintar’, IPS yang katanya memiliki image yang kurang baik dimata orang tua, dan jurusan Bahasa yang cenderung bersifat netral. Nah, kita sebagai pelajar harusnya dapat menghadapi pandangan seperti itu dengan bijaksana. Meski memang menurut penulis ada sedikit ‘keuntungan’ bagi belia yang masuk penjurusan IPA dapat mengambil paket IPA atau paket IPC (jika ingin menyeberang ke jurusan IPS) pada saat SNMPTN nanti.Namun, dalam kehidupan ini ekonomi yang pada dasarnya merupakan mata pelajaran IPS merupakan ‘punggung’ suatu negeri, majunya pembangunan suatu negara tak lepas dari usaha-usaha yang dilakukan para ahli ekonomi. Bahasa pun memiliki keunggulan tersendiri, penulis selalu membayangkan betapa senangnya hidup ini jika penulis mampu menguasai banyak bahasa, jadi kita tidak mempunyai kendala berkomunikasi dimana pun kita berada. Apalagi negeri kita ini memiliki beragam suku yang mempunyai bahasa daerahnya masing-masing.
Memang sulit untuk mengubah pandangan yang telanjur IPA-sentris ini, tapi penulis yakin sahabat belia sebagai insan yang berpendidikan pasti akan mampu memandang masalah penjurusan ini dengan lebih bijaksana. Jadi tidak ada salahnya masuk jurusan IPA, tidak ada kekurangannya dengan jurusan IPS, begitu pun dengan jurusan Bahasa karena masing – masing jurusan memiliki keunggulan dan kekurangannya masing – masing. Disanalah kita harus mampu menempatkan diri dengan arif dan terus berusaha menjadi yang terbaik di jurusan kita masing – masing. (Dimuat di Koran Harian Umum Pikiran Rakyat, edisi 14 Agustus 2012)

0 komentar:

Posting Komentar