Resensi : Till We Meet Again

Written on 01.05 by Unknown



Judul : Till We Meet Again

Penulis : Yoana Dianika

Penerbit : GagasMedia

Genre : Novel

Tebal : iv+294 halaman

Ukuran : 13 x 19 cm

Harga : Rp. 40.000




Novel karya penulis muda Yoana Dianika ini berkisah tentang kisah cinta Elena Sebastian Atmadja, seorang Indo blasteran Eropa yang saat masih sangat belia telah ditinggal pergi ibunya untuk selamanya karena kecelakaan pesawat yang tragis. Kesedihan yang begitu mendalam membuat ayahnya yang seorang notaris andala memilih untuk meninggalkan segala kenangan bersama istrinya di Wina, Austria, mengubur kesedihan yang tak tertahankan itu dengan pindah ke Bandung, Indonesia. Sesaat sebelum meninggalkan negeri kelahirannya Austria, Elena sempat berkunjung ke Istana Schönßrunn dimana ia kehilangan liontin berbentuk biola yang pernah diberikan mendiang ibunya, berjam-jam ia mencari namun tetap ia tidak menemukannya, karena kelelahan mencari dan menangis ia pun duduk di rerumputan halaman Istana tersebut, seorang bocah laki-laki bermata abu-abu menghampirinya dan mengusap air mata Elena kecil, ia pun berbaik hati memberikan kaiserschmarrn, sebuah panekuk khas Wina dengan saus cranberry yang sangat enak. Hingga ayah Elena menjemputnya, Elena dan bocah kecil itu tidak sempat berkenalan, namun bocah itu menolak mengucapkan selamat tinggal, ia lebih memilih mengucapkan Auf Wiedersehen – sampai jumpa lagi…


Bertahun-tahun kemudian, Elena menjalani kuliah di Universität Wien (Wina) untuk mengasah skill bermain biolanya – sekaligus mencari laki-laki yang dulu pernah memberinya kaiserschmarrn, di Wina pula ia berjumpa dengan Häns Steffano, seorang pria Jerman tulen yang menarik, tenang, rapi, dan memiliki warna mata abu-abu yang teduh - yang diyakini oleh Elena sebagai pangeran saus cranberry-nya dulu, Christopher von Schwind yang manis dan ramah, mata birunya yang dilindungi kacamata minus mencerminkan seorang ice breaker yang ceria. Serta seorang Jessica Pölzer, seorang Indo blasteran Asia yang makin memperumit kehidupan Elena di Austria.


Meski dalam beberapa bab awal novel ini terasa sedikit monoton, tetapi jika kamu mau sedikit bersabar, chemistry plot cerita akan segera terasa di bab-bab selanjutnya. Dengan latar Austria yang terasa kental karena penelitian dan observasi yang mendalam, Yoana menggambarkan suasana Wina dengan begitu hidup, seakan-akan ia tinggal atau setidaknya berkunjung ke sana.
Buku yang menjadi juara ke 3 di ajang 100% Roman Asli Indonesia ini dapat memberikan kita wawasan baru tentang kota Wina dan musik yang dikemas secara apik dengan cerita yang menarik menjadikan novel ini cocok menemani sore hari di saat senggang dengan secangkir teh hangat dan camilan. Selamat membaca!


Personal opinion:

Hal yang membuat aku tertarik membaca buku ini, jujur bukan karena prestasi penulisnya yang mendapat juara 3 100% Roman Indonesia (meski aku kagum juga), bukan pula dengan alur cerita romantisnya. Jujur, aku bukanlah orang yang terlalu menyenangi membaca novel roman macam chick-lit, teen-lit, (bukan berarti buku-buku semacam itu jelek untuk dikonsumsi) aku akan membacanya saat di lemari sudah tidak ada buku bacaan lain yang belum dibaca, atau sebagai pembunuh waktu, menghindari kebosanan saat menunggu sesuatu, tetapi tidak pernah benar-benar tertarik secara personal. Buku ini berhasil menarik perhatianku saat kubaca bahwa penulisnya menggambarkan setting tempat sesuai dengan aslinya, karena tidak mudah menuliskan cerita dimana kau tidak mengetahui latar seperti apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca.

Tapi kurasa, bagi kamu yang suka dengan bacaan-bacaan romantis yang ringan, buku ini merupakan buku yang layak untuk coba kamu baca. :D

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

1 Comment

  1. Unknown |

    Till we meet again.. sebuah novel romantis yang membuat saya sedikitnya mengenal tentang Wina..
    Jalan ceritanya sederhana tapi kata-kata nya membuat kita terhanyut dalam cerita tersebut.. sebuah pertemuan di masa lalu ternyata di pertemuakan kembali oleh takdir memang benar jodoh tidak akan kemana..










    Numpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
    obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal
    terimakasih sebelumnya

     

Posting Komentar

Minggu, 17 Februari 2013

Resensi : Till We Meet Again



Judul : Till We Meet Again

Penulis : Yoana Dianika

Penerbit : GagasMedia

Genre : Novel

Tebal : iv+294 halaman

Ukuran : 13 x 19 cm

Harga : Rp. 40.000




Novel karya penulis muda Yoana Dianika ini berkisah tentang kisah cinta Elena Sebastian Atmadja, seorang Indo blasteran Eropa yang saat masih sangat belia telah ditinggal pergi ibunya untuk selamanya karena kecelakaan pesawat yang tragis. Kesedihan yang begitu mendalam membuat ayahnya yang seorang notaris andala memilih untuk meninggalkan segala kenangan bersama istrinya di Wina, Austria, mengubur kesedihan yang tak tertahankan itu dengan pindah ke Bandung, Indonesia. Sesaat sebelum meninggalkan negeri kelahirannya Austria, Elena sempat berkunjung ke Istana Schönßrunn dimana ia kehilangan liontin berbentuk biola yang pernah diberikan mendiang ibunya, berjam-jam ia mencari namun tetap ia tidak menemukannya, karena kelelahan mencari dan menangis ia pun duduk di rerumputan halaman Istana tersebut, seorang bocah laki-laki bermata abu-abu menghampirinya dan mengusap air mata Elena kecil, ia pun berbaik hati memberikan kaiserschmarrn, sebuah panekuk khas Wina dengan saus cranberry yang sangat enak. Hingga ayah Elena menjemputnya, Elena dan bocah kecil itu tidak sempat berkenalan, namun bocah itu menolak mengucapkan selamat tinggal, ia lebih memilih mengucapkan Auf Wiedersehen – sampai jumpa lagi…


Bertahun-tahun kemudian, Elena menjalani kuliah di Universität Wien (Wina) untuk mengasah skill bermain biolanya – sekaligus mencari laki-laki yang dulu pernah memberinya kaiserschmarrn, di Wina pula ia berjumpa dengan Häns Steffano, seorang pria Jerman tulen yang menarik, tenang, rapi, dan memiliki warna mata abu-abu yang teduh - yang diyakini oleh Elena sebagai pangeran saus cranberry-nya dulu, Christopher von Schwind yang manis dan ramah, mata birunya yang dilindungi kacamata minus mencerminkan seorang ice breaker yang ceria. Serta seorang Jessica Pölzer, seorang Indo blasteran Asia yang makin memperumit kehidupan Elena di Austria.


Meski dalam beberapa bab awal novel ini terasa sedikit monoton, tetapi jika kamu mau sedikit bersabar, chemistry plot cerita akan segera terasa di bab-bab selanjutnya. Dengan latar Austria yang terasa kental karena penelitian dan observasi yang mendalam, Yoana menggambarkan suasana Wina dengan begitu hidup, seakan-akan ia tinggal atau setidaknya berkunjung ke sana.
Buku yang menjadi juara ke 3 di ajang 100% Roman Asli Indonesia ini dapat memberikan kita wawasan baru tentang kota Wina dan musik yang dikemas secara apik dengan cerita yang menarik menjadikan novel ini cocok menemani sore hari di saat senggang dengan secangkir teh hangat dan camilan. Selamat membaca!


Personal opinion:

Hal yang membuat aku tertarik membaca buku ini, jujur bukan karena prestasi penulisnya yang mendapat juara 3 100% Roman Indonesia (meski aku kagum juga), bukan pula dengan alur cerita romantisnya. Jujur, aku bukanlah orang yang terlalu menyenangi membaca novel roman macam chick-lit, teen-lit, (bukan berarti buku-buku semacam itu jelek untuk dikonsumsi) aku akan membacanya saat di lemari sudah tidak ada buku bacaan lain yang belum dibaca, atau sebagai pembunuh waktu, menghindari kebosanan saat menunggu sesuatu, tetapi tidak pernah benar-benar tertarik secara personal. Buku ini berhasil menarik perhatianku saat kubaca bahwa penulisnya menggambarkan setting tempat sesuai dengan aslinya, karena tidak mudah menuliskan cerita dimana kau tidak mengetahui latar seperti apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca.

Tapi kurasa, bagi kamu yang suka dengan bacaan-bacaan romantis yang ringan, buku ini merupakan buku yang layak untuk coba kamu baca. :D

1 komentar:

  1. Till we meet again.. sebuah novel romantis yang membuat saya sedikitnya mengenal tentang Wina..
    Jalan ceritanya sederhana tapi kata-kata nya membuat kita terhanyut dalam cerita tersebut.. sebuah pertemuan di masa lalu ternyata di pertemuakan kembali oleh takdir memang benar jodoh tidak akan kemana..










    Numpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
    obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal
    terimakasih sebelumnya

    BalasHapus