Aku Menulis, Maka Aku Eksis

Written on 07.50 by Unknown

Puluhan mungkin lebih, definisi dari kata ‘menulis’, tetapi bagi saya menulis adalah sebuah hal yang unik dan baik. Dikatakan unik karena hasil karya seorang penulis yang satu dengan yang lain pasti berbeda dan memiliki karakter serta gaya menulis tersendiri. Disebut baik karena dengan menulis dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan orang lain, dalam hal ini pembaca.Pernah dalam suatu buku tips menulis saya membaca suatu ungkapan yang menurut saya sarat makna, yaitu ungkapan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang berkata, “Kemuliaan seseorang itu terltak pada pena-nya”. Dari ungkapan tersebut dapat ditafsirkan bahwa kemuliaan kita bergantung pada apa yang kita ‘tulis’ di buku catatan amalan kita, dengan kata lain kita sendirilah yang menjadi pena yang mnulis sejarah hidup kita. Lagipula, menurut hemat saya, seseorang yang menulis adalah orang yang berilmu, karena tidak mungkin seorang penulis menuliskan apa yang tidak ia ketahui.



Banyak keajaiban dan nikmat yang saya rasakan saat menulis. Diantaranya mendapatkan banyak teman baru, baik sesama penulis atau pun pembaca. Selain memanjangkan tali silaturahmi, juga memperbanyak rezeki dan ilmu pengetahuan. Hal lainnya adalah saya menjadi cukup terkenal, terutama di sekolah. Bukan sok-sok sombong tetapi Alhamdulillah setelah tulisan-tulisan saya dimuat di koran regional paling laris di Jawa Barat, saya yang awalnya menjadi siswa ‘biasa saja’ mulai dikenal orang. Apalagi setelah tulisan saya itu dipajang di mading utama yang terletak di lobi sekolah, dengan ditempeli foto, nama, dan asal kelas saya. Jadi, siapa pun yang lewat ke lobi sekolah, maka akan melihat karya saya ‘numpang mejeng’ disana.



Tetapi ada hal yang lebih penting dari itu semua, yaitu saat kedua orang tua saya membaca tulisan saya di media massa, setidaknya saya telah memberikan sedikit hiburan pada mereka bahwa apa yang telah mereka berikan pada saya selama ini tidaklah sia-sia belaka dan saya berharap hal tersebut dapat membuat mereka sedikit bangga dan bahagia. Terakhir, bagi saya pribadi, menulis itu adalah suatu bentuk ekspresi diri saya, eksistensi diri saya. Jika Rene Descrates mengatakan ‘aku berpikir, maka aku ada’, menurut saya ‘aku menulis, maka aku eksis’.

If you enjoyed this post Subscribe to our feed

No Comment

Posting Komentar

Sabtu, 10 November 2012

Aku Menulis, Maka Aku Eksis

Puluhan mungkin lebih, definisi dari kata ‘menulis’, tetapi bagi saya menulis adalah sebuah hal yang unik dan baik. Dikatakan unik karena hasil karya seorang penulis yang satu dengan yang lain pasti berbeda dan memiliki karakter serta gaya menulis tersendiri. Disebut baik karena dengan menulis dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan orang lain, dalam hal ini pembaca.Pernah dalam suatu buku tips menulis saya membaca suatu ungkapan yang menurut saya sarat makna, yaitu ungkapan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang berkata, “Kemuliaan seseorang itu terltak pada pena-nya”. Dari ungkapan tersebut dapat ditafsirkan bahwa kemuliaan kita bergantung pada apa yang kita ‘tulis’ di buku catatan amalan kita, dengan kata lain kita sendirilah yang menjadi pena yang mnulis sejarah hidup kita. Lagipula, menurut hemat saya, seseorang yang menulis adalah orang yang berilmu, karena tidak mungkin seorang penulis menuliskan apa yang tidak ia ketahui.



Banyak keajaiban dan nikmat yang saya rasakan saat menulis. Diantaranya mendapatkan banyak teman baru, baik sesama penulis atau pun pembaca. Selain memanjangkan tali silaturahmi, juga memperbanyak rezeki dan ilmu pengetahuan. Hal lainnya adalah saya menjadi cukup terkenal, terutama di sekolah. Bukan sok-sok sombong tetapi Alhamdulillah setelah tulisan-tulisan saya dimuat di koran regional paling laris di Jawa Barat, saya yang awalnya menjadi siswa ‘biasa saja’ mulai dikenal orang. Apalagi setelah tulisan saya itu dipajang di mading utama yang terletak di lobi sekolah, dengan ditempeli foto, nama, dan asal kelas saya. Jadi, siapa pun yang lewat ke lobi sekolah, maka akan melihat karya saya ‘numpang mejeng’ disana.



Tetapi ada hal yang lebih penting dari itu semua, yaitu saat kedua orang tua saya membaca tulisan saya di media massa, setidaknya saya telah memberikan sedikit hiburan pada mereka bahwa apa yang telah mereka berikan pada saya selama ini tidaklah sia-sia belaka dan saya berharap hal tersebut dapat membuat mereka sedikit bangga dan bahagia. Terakhir, bagi saya pribadi, menulis itu adalah suatu bentuk ekspresi diri saya, eksistensi diri saya. Jika Rene Descrates mengatakan ‘aku berpikir, maka aku ada’, menurut saya ‘aku menulis, maka aku eksis’.

0 komentar:

Posting Komentar